Bappeda Kebumen Gelar FGD untuk Susun RPJPD 2025-2045

Bappeda Kebumen Gelar FGD untuk Susun RPJPD 2025-2045

KEBUMEN – Bappeda Kebumen Gelar FGD untuk Susun RPJPD 2025-2045, Dalam rangka menyusun Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) 2025-2045, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kebumen menggelar Focus Group Discussion (FGD) dengan berbagai unsur masyarakat, di SMPN 3 Kebumen, pada 24-31 Agustus 2023.

Kepala Bappeda Kebumen Edi Rianto mengatakan, FGD ini bertujuan untuk mengumpulkan masukan dan saran dari unsur pentahelix pembangunan, yaitu pemerintah, masyarakat, pelaku usaha, media, dan NGO. Para peserta akan membahas enam tema utama pembangunan daerah, yaitu kualitas sumber daya manusia, tata kelola pemerintahan, daya saing daerah, ekonomi inklusif, budaya dan ekologi, serta infrastruktur berkelanjutan.

“Kami mengharapkan, dengan FGD ini, kami dapat melengkapi data dan analisis permasalahan pembangunan daerah, yang akan menjadi bahan perumusan Rancangan Awal RPJPD 2025-2045,” ujarnya.

Edi menjelaskan, RPJPD merupakan penjabaran dari visi, misi, arah kebijakan, dan sasaran pokok pembangunan daerah jangka panjang untuk 20 tahun ke depan. RPJPD disusun dengan berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) dan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW).

Baca Juga :   Kapolda Jateng Mengunjungi Alim Ulama Rembang di Kediaman Gus Mus

“RPJPD Kabupaten Kebumen 2005-2025 yang saat ini berlaku akan segera berakhir. Untuk itu kami perlu segera menyusun RPJPD baru untuk periode 2025-2045,” katanya.

Edi menambahkan, beberapa tahapan sudah dilakukan oleh Bappeda dalam penyusunan RPJPD baru, di antaranya adalah evaluasi hasil pelaksanaan RPJPD lama, survei penjaringan masalah dan harapan masyarakat untuk 20 tahun ke depan.

“Hasil evaluasi menunjukkan bahwa capaian kinerja pelaksanaan RPJPD lama sebesar 85,51 persen, termasuk dalam predikat kinerja tinggi. Hal ini dapat dilihat dari beberapa indikator makro yang mengalami perbaikan ke arah positif. Namun demikian, masih ada beberapa permasalahan yang perlu ditangani secara serius,” tuturnya.

Salah satu permasalahan yang menjadi prioritas adalah kemiskinan. Untuk itu, Bappeda bekerja sama dengan PT PLN untuk memberikan bantuan penyambungan listrik gratis kepada keluarga tidak mampu. Hingga Juli 2023, sebanyak 321 dari 732 KK yang rumahnya belum teraliri listrik telah mendapatkan bantuan tersebut.

“Kami berharap dengan adanya bantuan ini, warga miskin ekstrem dapat meningkatkan kesejahteraannya. Kami juga berharap agar semua pihak dapat bersinergi dalam mendukung pembangunan daerah di Kabupaten Kebumen,” pungkasnya.

Baca Juga :   Menghadapi Krisis Iklim, PKK Jateng Ajak Masyarakat Beradaptasi dan Mitigasi