Desa Klepu Tampilkan Kearifan Lokal Nusantara dalam Kirab Budaya HUT RI ke-78

Desa Klepu Tampilkan Kearifan Lokal Nusantara dalam Kirab Budaya HUT RI ke-78

Slawipos.com – Desa Klepu Tampilkan Kearifan Lokal Nusantara dalam Kirab Budaya HUT RI ke-78, Desa Klepu, Kecamatan Pringsurat, Kabupaten Temanggung, menggelar kirab budaya yang menarik dan edukatif dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-78 Republik Indonesia, Minggu (20/8/2023). Kirab budaya ini menampilkan berbagai adat budaya nusantara dan perjuangan rakyat dari berbagai daerah melawan penjajahan Belanda.

Peserta kirab budaya berasal dari setiap dusun di Desa Klepu, yang menampilkan adat istiadat dan budaya masyarakat dari berbagai suku yang ada di Indonesia, seperti Bali, Aceh, Papua, Minang, Maluku, Toraja, dan lain-lain. Kirab budaya ini bertujuan untuk menunjukkan rasa nasionalisme, patriotisme, persatuan dan kesatuan bangsa.

Tidak hanya berjalan kaki, peserta kirab budaya juga mempertontonkan teatrikal dengan tema yang berkaitan dengan budaya dan juga perjuangan orang-orang di nusantara tempo dulu. Repertoar dikemas apik, dengan pertunjukkan kolosal, lengkap berkostum baju adat, tari-tarian, musik, hingga properti rumah adat masing-masing daerah.

Salah satu adegan yang menggugah adalah perjuangan rakyat Maluku yang dipimpin oleh Kapitan Pattimura melawan penjajah Belanda di Benteng Duurstade pada tahun 1817. Meskipun akhirnya Pattimura dan kawan-kawannya ditangkap dan digantung oleh Belanda, perjuangan rakyat Maluku tidak pernah padam. Peserta kirab budaya lalu menari tarian perang cakelele sebagai representasi jiwa patriotisme dan untuk mengenang perjuangan Pattimura.

Baca Juga :   Petani Tembakau di Gunung Prau Gelar Wiwitan Panen Mbako

Adegan lain yang menarik adalah adat Bali yang kental dengan seni budaya. Peserta kirab budaya menampilkan tari kecak dan ogoh-ogoh yang merupakan tradisi masyarakat Bali dalam menyambut Hari Raya Nyepi. Tari kecak dan ogoh-ogoh ini juga menjadi daya tarik wisatawan baik lokal maupun asing.

Selain itu, ada juga adat Aceh yang terkenal dengan syariat Islamnya yang kuat dan hukum adatnya yang berlaku. Peserta kirab budaya menampilkan tari saman yang merupakan salah satu media dakwah dan penyampaian pesan-pesan Islami. Tari saman ini juga telah diakui oleh UNESCO sebagai warisan budaya dunia.

Adat Toraja juga ditampilkan dengan prosesi pemakaman jenazah yang unik dan megah. Peserta kirab budaya membawa properti rumah Tongkonan yang merupakan rumah adat Toraja yang memiliki bentuk atap melengkung seperti perahu. Rumah Tongkonan ini melambangkan kehidupan sosial dan kepercayaan masyarakat Toraja.

Adat Minang juga tidak ketinggalan dalam kirab budaya ini. Peserta kirab budaya mengarak rumah gadang yang merupakan identitas kebudayaan masyarakat Minang di tanah Sumatera. Rumah gadang ini memiliki atap berbentuk tanduk kerbau yang melambangkan kemakmuran dan kejayaan.

Baca Juga :   Hak Pilih Penyandang Disabilitas di Temanggung Dijamin KPU, Ada 4.467 pemilih

Kepala Desa Klepu Endro Pramito mengatakan, tema kirab budaya tahun 2023 ini sengaja dikhususkan menampilkan adat luar Jawa dan perjuangan rakyat dari berbagai daerah tersebut, agar generasi saat ini paham bahwa Indonesia itu memiliki berbagai keragaman mulai suku bangsa, ras, adat budaya, bahasa dan lain-lain.

“Intinya adalah penanaman rasa nasionalisme, persatuan kesatuan kepada generasi penerus. Bahwa Indonesia itu beraneka ragam dan ini harus disyukuri, saling menghormati, seperti semboyan Bhinneka Tunggal Ika berbeda-beda, tapi tetap satu jua,” ujarnya.

Kirab budaya ini disaksikan oleh ribuan warga Desa Klepu maupun dari desa-desa sekitarnya. Mereka tampak antusias dan terhibur dengan berbagai penampilan dari peserta kirab budaya. Mereka juga mendapat edukasi tentang kekayaan budaya Indonesia dan perjuangan para pahlawan yang merebut kemerdekaan.