Rusia Tarik Diri dari Kesepakatan Biji-Bijian, Harga Pangan Global Naik

Pasar pedagang sayur yang segar dan bersih

Slawipos.com – Rusia Tarik Diri dari Kesepakatan Biji-Bijian, Harga Pangan Global Naik, Harga pangan global mengalami kenaikan pada bulan Juli 2023, setelah Rusia mengakhiri kesepakatan yang memfasilitasi ekspor biji-bijian dari pelabuhan Ukraina. Kesepakatan tersebut merupakan inisiatif PBB untuk menstabilkan pasokan pangan di tengah perang antara kedua negara.

Menurut Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO), Indeks Harga Pangan global naik 1,3 persen pada Juli 2023 dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Indeks ini mengukur perubahan harga berbagai komoditas pangan, seperti gandum, minyak nabati, daging, susu, dan gula.

Meskipun demikian, Indeks Harga Pangan global masih turun hampir 12 persen dari Juli 2022. Penurunan ini disebabkan oleh faktor-faktor seperti peningkatan produksi pangan di beberapa negara, penurunan permintaan akibat pandemi Covid-19, dan peningkatan stok pangan global.

Salah satu faktor yang mendorong kenaikan harga pangan pada bulan Juli adalah keputusan Rusia untuk menarik diri dari Kesepakatan Laut Hitam. Kesepakatan ini didukung oleh PBB dan melibatkan beberapa negara penghasil biji-bijian di wilayah Laut Hitam, termasuk Ukraina.

Baca Juga :   AS dan Inggris Kesal dengan Permintaan Senjata Ukraina untuk Lawan Rusia

Kesepakatan ini bertujuan untuk memungkinkan perjalanan aman bagi kapal yang membawa biji-bijian dari pelabuhan Ukraina ke negara-negara yang membutuhkan. Sebelum perang dimulai pada Februari tahun lalu, Ukraina merupakan salah satu pengekspor gandum terbesar di dunia dengan kontribusi 10 persen dari total ekspor.

Namun, Rusia telah berulang kali mengancam akan keluar dari kesepakatan tersebut, dengan alasan mengalami hambatan dalam mengekspor produknya sendiri. Bulan lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin resmi mengakhiri kesepakatan tersebut dan mengatakan bahwa tujuan utama dari kesepakatan tersebut belum terealisasi.

Putin juga mengatakan bahwa Rusia dapat menggantikan ekspor biji-bijian Ukraina ke negara-negara Afrika yang paling membutuhkan. Ia menambahkan bahwa Rusia akan mengirimkan biji-bijian gratis ke enam negara, termasuk Somalia dan Eritrea, dalam empat bulan ke depan.

Keputusan Rusia ini telah menimbulkan ketidakpastian baru seputar pasokan ekspor biji-bijian dari wilayah Laut Hitam. Hal ini telah berdampak pada kenaikan harga gandum dan minyak bunga matahari di pasar internasional.

Menurut FAO, indeks harga gandum global naik 1,6 persen pada Juli dari bulan sebelumnya, kenaikan bulanan pertama dalam sembilan bulan. Sementara itu, indeks harga minyak nabati naik 12 persen bulan ke bulan, didorong oleh kenaikan harga minyak mentah global dan penurunan produksi minyak sawit, kedelai, dan rapeseed di beberapa negara.

Baca Juga :   Dampak Serangan Militer Rusia di Ukraina: Kekhawatiran akan Kenaikan Harga Gandum

FAO menyatakan bahwa kenaikan harga pangan global dapat memberikan tekanan tambahan bagi negara-negara miskin yang sangat bergantung pada impor pangan. FAO juga mengimbau agar negara-negara produsen dan konsumen pangan dapat bekerja sama untuk menjaga stabilitas pasar pangan global.