Bisnis  

Strategi Bisnis Kilang Pertamina di Era Net Zero Emission

Strategi Bisnis Kilang Pertamina di Era Net Zero Emission

Slawipos.com – Strategi Bisnis Kilang Pertamina di Era Net Zero Emission, Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi (PPSDM Migas) menggelar webinar dengan tema ‘Refinery Challenges: Strategi Bisnis Kilang Menghadapi Era Net Zero Emission (NZE)’. Webinar ini bertujuan untuk membahas isu transisi energi yang menjadi perhatian industri migas, sejalan dengan target pemerintah Indonesia untuk mencapai NZE pada tahun 2060.

Narasumber webinar yang digelar pada Senin (31/7) adalah Chief Executive Officer (CEO) PT Kilang Pertamina Internasional, Taufik Aditiyawarman. Dia membagikan pengalaman dan strategi bisnis kilang Pertamina dalam mengurangi emisi karbon sesuai dengan NZE.

Taufik mengatakan bahwa tantangan utama dalam mencapai NZE adalah menyeimbangkan Trilemma Energy, yaitu keamanan energi nasional, biaya dan kebutuhan ekonomi, serta target NZE. Dia menambahkan bahwa sektor kilang dan upstream Pertamina merupakan dua kontributor emisi terbesar.

“Sebagai rangking kedua terbaik dunia untuk Best Integrated Oil and Gas Industry di ESG (Environmental, Social, and Governance) Rating Ranking, Pertamina melakukan tiga hal untuk mengurangi emisi karbon di industri kilang,” jelasnya.

Baca Juga :   Jokowi Minta China Bantu Desain Ibu Kota Baru, Tiru Keberhasilan Shenzhen

Tiga hal tersebut adalah pemanfaatan teknologi, penggunaan bahan-bahan dari alam, dan carbon offsite trading. Taufik menjelaskan bahwa dengan teknologi, Pertamina dapat melakukan efisiensi energi dan green business initiatives. Salah satu contohnya adalah dengan meminimalkan flare loss sehingga dapat digunakan kembali sebagai bahan bakar atau feedstock.

“Kami juga menggunakan bahan-bahan dari alam seperti biofuel, biogas, biomethane, dan hydrogen sebagai bahan bakar atau feedstock. Selain itu, kami juga melakukan carbon offsite trading yaitu dengan membeli atau menjual kredit karbon dari proyek-proyek yang menghasilkan emisi rendah,” paparnya.

Webinar ini turut dihadiri oleh Kepala Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi, Waskito Tunggul Nusanto. Ia mengingatkan bahwa industri migas harus segera beradaptasi dengan energi rendah karbon. Ia juga menekankan pentingnya kemampuan sumber daya manusia (SDM) dan adaptasi teknologi di era NZE.

“Industri migas harus segera beradaptasi dengan energi rendah karbon. Kemampuan sumber daya manusia (SDM) yang berkecimpung di dunia migas serta adaptasi teknologi menjadi sebuah keharusan yang harus ditempuh agar target yang ditetapkan pemerintah dapat terwujud,” ucapnya.