Tekno  

Twitter Masih Rugi, Elon Musk Ungkap Penyebabnya

Ilustrasi gambar untuk Twitter elon musk punya

Slawipos.com – Twitter Masih Rugi, Elon Musk Ungkap Penyebabnya, Twitter, platform media sosial yang dipimpin oleh konglomerat Elon Musk, masih belum bisa mencapai arus kas positif. Hal ini diakui oleh Musk sendiri melalui akun Twitternya pada Sabtu (15/7/2023). Menurutnya, ada dua faktor utama yang menyebabkan Twitter merugi, yaitu anjloknya pendapatan iklan dan tingginya beban utang.

Musk menulis cuitan tersebut sebagai balasan dari seorang pengikutnya yang menyarankan agar Twitter fokus pada arus kas positif sebelum memikirkan hal-hal lain. Cuitan ini bertentangan dengan pernyataan Musk pada April lalu, ketika ia mengklaim bahwa kondisi keuangan Twitter sudah hampir seimbang dan sebagian pengiklan sudah kembali.

Namun, data menunjukkan bahwa pendapatan iklan Twitter mengalami penurunan drastis sejak Musk mengambil alih perusahaan tersebut. Banyak pengiklan yang meninggalkan Twitter karena khawatir dengan isu-isu seperti moderasi konten, pemutusan hubungan kerja (PHK) massal, dan masa depan Twitter. The New York Times melaporkan bahwa pendapatan iklan Twitter di Amerika Serikat turun 59 persen secara tahunan pada lima minggu pertama kuartal kedua tahun ini. Hanya 43 persen dari 1.000 pengiklan yang masih bertahan di Twitter sejak September tahun lalu.

Baca Juga :   Gmail Hadirkan Fitur "Help Me Write" Berbasis AI, Menulis E-mail Jadi Lebih Mudah

“Ini benar-benar sangat sulit. Pada dasarnya, pendapatan kami dipotong setengah karena kami tidak mengikuti batas. Ini perjuangan besar bagi Twitter untuk mencapai titik impas,” kata Musk bulan lalu.

Selain itu, Twitter juga harus bersaing dengan aplikasi baru yang dibuat oleh Meta, yaitu Threads. Aplikasi ini berhasil mencatat lebih dari 100 juta unduhan dalam waktu kurang dari seminggu setelah diluncurkan. Threads menawarkan fitur-fitur yang mirip dengan Twitter, seperti berbagi status, foto, video, dan pesan singkat.

Twitter saat ini sedang berusaha untuk memperbaiki kondisi keuangannya dengan mengandalkan Linda Yaccarino, mantan eksekutif pemasaran NBC Universal, yang baru saja diangkat sebagai CEO Twitter. Yaccarino ditugaskan untuk menarik kembali pengiklan dan meningkatkan pendapatan iklan Twitter.