Bisnis  

Serangan Siber Ganggu Layanan BSI, Ini Langkah yang Dilakukan BSSN

Serangan Siber Ganggu Layanan BSI, Ini Langkah yang Dilakukan BSSN

Slawipos.com – Serangan Siber Ganggu Layanan BSI, Ini Langkah yang Dilakukan BSSN, Bank Syariah Indonesia (BSI) mengalami masalah pada sistem elektroniknya selama beberapa hari yang diduga disebabkan oleh serangan siber. Bagaimana tanggapan dan tindakan dari Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) terkait hal ini?

Menurut Juru Bicara BSSN Ariandi Putra, BSSN telah mengetahui adanya gangguan pada sistem elektronik BSI pada Senin (8/5) yang mengakibatkan layanan perbankan tidak dapat diakses oleh nasabah. BSSN kemudian berkomunikasi dan berkoordinasi dengan pihak BSI untuk membantu proses pemulihan sistem.

“Hasil koordinasi menunjukkan bahwa tim insiden siber BSI telah melakukan penanganan dan perbaikan sistem secara mandiri. BSI menyampaikan bahwa pemulihan berhasil dilakukan pada hari yang sama, yaitu pukul 10.00 WIB. Namun, untuk memastikan aspek keamanan, aktivasi sistem ditunda hingga 9 Mei 2023,” kata Ariandi.

Ariandi menambahkan, seluruh layanan perbankan BSI sudah kembali normal dan pulih sejak Kamis (11/5/2023). Ia juga mengatakan bahwa sesuai dengan ketentuan PP Nomor 71 tahun 2019 Pasal 24 ayat 3, penyelenggara sistem elektronik yang mengalami kegagalan atau gangguan sistem yang berdampak serius akibat perbuatan dari pihak lain harus mengamankan informasi elektronik dan dokumen elektronik serta melaporkannya kepada aparat penegak hukum dan kementerian atau lembaga terkait.

Baca Juga :   Kementerian ESDM Prioritaskan Pemenuhan Kebutuhan Gas Bumi Dalam Negeri

“Oleh karena itu, BSI akan melaporkan kejadian ini kepada Polri, Bank Indonesia, OJK, dan BSSN. BSSN terus berkoordinasi dengan pihak BSI dan siap memberikan asistensi dan rekomendasi peningkatan keamanan terhadap penyelenggara sistem elektronik di BSI,” ujar Ariandi di Jakarta.

Sebelumnya, Direktur Utama BSI Hery Gunardi menjelaskan bahwa layanan BSI mengalami gangguan sejak Rabu (10/5/2023) dan ditemukan indikasi dugaan serangan siber. Ia mengatakan bahwa pihaknya harus menonaktifkan sementara beberapa kanal layanan untuk memastikan sistem aman.

Geng hacker LockBit mengklaim bertanggung jawab atas serangan siber terhadap BSI, seperti yang diungkap oleh @darktracer_int dalam akun Twitter-nya. Dalam tweet tersebut, Dark Tracer menyebut LockBit adalah hacker yang membuat layanan BSI tidak berfungsi selama berhari-hari.

“Mereka mengaku telah mencuri 15 juta data nasabah, informasi karyawan, dan sekitar 1,5TB data internal,” tulis Dark Tracer.