Ganjar Pranowo Bantu Rehabilitasi Rumah Veteran di HUT RI Ke-78

Ganjar Pranowo Bantu Rehabilitasi Rumah Veteran di HUT RI Ke-78

Semarang – Ganjar Pranowo Bantu Rehabilitasi Rumah Veteran di HUT RI Ke-78, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menunjukkan kepeduliannya kepada para veteran yang berjuang untuk kemerdekaan Indonesia. Ia menyerahkan bantuan rehabilitasi rumah tak layak huni (RTLH) kepada Ramidjan Suhadi, veteran berusia 81 tahun, di rumahnya di Karangrejo Selatan, Kelurahan Tinjomoyo, Banyumanik, Semarang, Kamis (17/8/2023).

Bantuan tersebut diberikan bertepatan dengan peringatan HUT ke-78 Republik Indonesia. Ganjar mengatakan bahwa bantuan ini merupakan bentuk penghargaan dan penghormatan kepada para pejuang yang telah berkorban untuk bangsa ini.

“Terima kasih Pak,” kata Ramidjan, terbata saat Ganjar duduk di sampingnya.

Ramidjan hanya bisa terbaring di kasur karena menderita penyakit stroke. Meski terbata-bata, Ramidjan masih bersuara lantang saat berusaha berkomunikasi dengan Ganjar.

Ramidjan mengatakan bahwa ia merupakan tentara angkatan laut yang bertugas sejak 1961-1990. Ramidjan pernah bertugas di operasi Dwikora dan Trikora. Pangkat terakhirnya sebelum pensiun adalah Sersan Mayor.

“Ada juga perjuangannya saat beliau menjadi veteran ya. Jadi, banyak pejuang-pejuang kita yang hari ini butuh perhatian,” ucap Ganjar.

Baca Juga :   Produk UMKM Jateng Laris Manis di Dekranasda Jateng Expo 2023 Banjarmasin

Gubernur Jateng dua periode ini menuturkan, sering berkoordinasi dengan Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) terkait para veteran yang butuh perhatian.

“Saya kadang-kadang mencari, tanya pada LVRI siapa lagi yang mesti kami bantu. Sekarang kami bantu untuk perbaikan rumahnya (Radjiman),” ucapnya.

Berdasarkan pantauan di lokasi, kondisi rumah Ramidjan memang cukup memprihatinkan. Dinding rumahnya penuh retakan. Selain itu, atapnya juga penuh lubang. Ganjar menggandeng Baznas Jateng untuk memberikan bantuan senilai Rp35juta.

“Mudah-mudahan manfaat untuk beliau di hari tuanya, tetapi saya titipkan kepada putra-putrinya agar kemudian berkenan merawat. Dan kalau ada sesuatu, kontak pemerintah, kontak kami agar kami bisa bantu. Itulah cara kami menghormati orang-orang pejuang,” tandasnya.