Slawipos.com – IBN Tegal Gelar Konferensi Internasional Studi Islam dan Humaniora, Institut Agama Islam Bakti Negara (IBN) Tegal menggelar Konferensi Internasional Studi Islam dan Humaniora pada Sabtu, 16 September 2023. Konferensi ini mengusung tema Reaktualisasi Studi Islam Berbasis Kearifan Lokal untuk Kemajuan Global.
Konferensi ini menghadirkan dua narasumber dari luar negeri, yaitu Dr. Baidar Mohammed M. Hasan dari Universiti Sains Islam Malaysia dan Dr. Taha Romadhan Zaghloul, M.A, dari Al Azhar University Mesir. Keduanya menyampaikan materi yang berkaitan dengan kajian Islam, humaniora, dan kearifan lokal.
Dr. Baidar menekankan urgensi menghidupkan kembali kearifan dalam berkomunikasi dan perannya dalam perkenalan, kerja sama serta integrasi kemanusiaan dalam rumah tangga global. Sementara itu, Dr. Taha membahas kajian keilmuan dalam Islam yang selalu memiliki irisan dengan kemanusiaan.
Konferensi ini juga diisi oleh Kepala Subdirektorat Pengembangan Akademik Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Dr. Abdullah Faqih, MA., M.Ed. Dia memberikan materi soal peluang dan tantangan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) di Era Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0.
Konferensi yang berlangsung di Aula Kampus IBN ini turut dihadiri oleh para ulama dan pengasuh pondok pesantren di Kabupaten Tegal. Salah satunya adalah KH. Syamsul Arifin, M.Pd.I selaku Ketua Forum Komunikasi Pondok Pesantren (FKPP) Kabupaten Tegal.
KH. Syamsul Arifin menyatakan dukungannya terhadap langkah-langkah taktis untuk bersama-sama membesarkan IBN Tegal dan pondok pesantren di Kabupaten Tegal. Dia menilai bahwa IBN Tegal memiliki potensi besar untuk melakukan transformasi kearifan lokal dalam dunia global.
Rektor IBN Tegal Dr Saepudin MA mengatakan bahwa Konferensi Internasional Studi Islam ini bertujuan untuk meneguhkan tri darma perguruan tinggi. Konferensi ini juga merupakan bentuk komitmen besar IBN terhadap pengembangan pemikiran Islam dan humaniora khususnya berkaitan dengan kearifan lokal yang memberikan manfaat secara global.
“Hal ini tentunya sesuai dengan visi misi IBN ke depan, yakni ramah di lokal, handal di global,” ujar Dr Saepudin.
Dia juga mengapresiasi peran alumni pesantren dan para kiai yang memiliki keilmuan pesantren yang unggul sebagai resources yang sangat strategis dalam mendukung kampus IBN Tegal.
“Saya optimis IBN semakin berkembang. Tetap pertahankan pola yang sudah terbangun ini,” tutupnya.***