Rencana Gila AS untuk Meledakkan Bom Nuklir di Bulan Gertak Soviet

Bulan Purnama Yang Indah

Slawipos.com – Rencana Gila AS untuk Meledakkan Bom Nuklir di Bulan Gertak Soviet, Pada era Perang Dingin, Amerika Serikat (AS) dan Uni Soviet bersaing untuk menunjukkan kekuatan dan kemajuan mereka di bidang militer dan luar angkasa. Salah satu rencana rahasia yang pernah disusun oleh AS adalah Proyek A119, yaitu proposal untuk meledakkan bom hidrogen di Bulan.

Bom hidrogen adalah senjata nuklir yang sangat kuat, lebih dari bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima pada tahun 1945. Proyek A119 dimaksudkan sebagai unjuk kekuatan kepada Soviet, yang saat itu dianggap unggul dalam persenjataan nuklir dan teknologi luar angkasa.

Proyek A119 dilakukan oleh para ilmuwan AS antara tahun 1958-1959. Mereka berencana untuk meledakkan bom hidrogen di Garis Terminator, yaitu perbatasan antara sisi terang dan gelap Bulan. Dengan demikian, ledakan itu akan menciptakan kilatan cahaya terang yang dapat dilihat oleh siapa pun di Bumi, terutama oleh Soviet.

Selain sebagai demonstrasi kekuatan, proyek ini juga bertujuan untuk menjawab beberapa pertanyaan ilmiah tentang Bulan, seperti struktur permukaannya dan efek radiasi nuklir. Namun, para ilmuwan tidak terlalu memperhatikan dampak lingkungan dari ledakan tersebut.

Baca Juga :   Latihan Militer Korsel-AS Libatkan Kapal Selam Nuklir Hadapi Ancaman Korut

Proyek A119 akhirnya dibatalkan karena alasan etika, politik, dan teknis. Para pejabat AS khawatir bahwa ledakan tersebut akan menimbulkan reaksi negatif dari masyarakat dunia dan meningkatkan ketegangan dengan Soviet. Selain itu, ada risiko bahwa bom tersebut gagal mencapai Bulan atau kembali ke Bumi.

Ternyata, Soviet juga memiliki rencana serupa dengan nama sandi E4. Rencana ini juga dibatalkan oleh Soviet karena alasan yang sama dengan AS. Kedua negara kemudian sepakat untuk tidak melakukan uji coba nuklir di luar angkasa melalui Perjanjian Antariksa Luar pada tahun 1967.

Proyek A119 baru terungkap ke publik pada tahun 2000 oleh salah satu ilmuwan yang terlibat, Leonard Reiffel. Ia mengatakan bahwa proyek ini sangat mungkin dilakukan secara teknis, tetapi tidak pernah mendapat persetujuan resmi dari pemerintah AS. Banyak detail proyek ini masih dirahasiakan atau dihancurkan.

Proyek A119 menunjukkan pola pikir AS pada masa Perang Dingin, yaitu dorongan untuk bersaing dengan cara menciptakan sesuatu yang sangat mengesankan atau mengerikan. Menurut sejarawan sains dan teknologi nuklir Alex Wellerstein, proyek ini adalah salah satu dari beberapa ide aneh dan gila yang dilontarkan sebagai tanggapan terhadap Sputnik, satelit buatan pertama yang diluncurkan oleh Soviet pada tahun 1957.

Baca Juga :   Sekretaris Jenderal PBB: Selamat Datang di Era Pendidihan Global

“Apa yang AS lakukan pada akhirnya adalah memasang satelit mereka sendiri, dan itu memakan waktu cukup lama, tetapi mereka melanjutkan proyek ini dengan agak serius, setidaknya hingga akhir 1950-an,” kata Wellerstein.

Saat ini, Pentagon dan misi luar angkasa AS memang sedang mengincar eksplorasi Bulan selain Mars. Namun tampaknya upaya meledakkan nuklir di Bulan tampaknya menguap begitu saja. Sebagian besar detail Proyek A119 pun masih diselimuti misteri. Banyak dari mereka tampaknya hancur dan gagal.