Guru Honorer 33 Tahun Akhirnya Jadi PPPK Oleh Pemprov Jateng

Guru Honorer 33 Tahun Akhirnya Jadi PPPK

Slawipos.com – Guru Honorer 33 Tahun Akhirnya Jadi PPPK Oleh Pemprov Jateng, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo telah mengangkat sejumlah guru honorer menjadi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK). Salah satunya adalah Rini Udayanti, yang telah mengabdi menjadi guru honorer selama 33 tahun di SMK Santo Paulus Surakarta.

Rini Udayanti, yang mengajar mata pelajaran kimia dan produk kreatif kewirausahaan, merasa bahagia karena kini telah diterima menjadi PPPK. Ia kini dapat mengajar di tempat baru yaitu SMAN 1 Surakarta. Ia mengaku sebelumnya pernah mencoba mendaftar menjadi ASN tapi belum berhasil.

“Saya sekarang diterima di guru PPPK. Penempatan di SMAN 1 Surakarta. Di SMK lama saya menjadi honorer itu 33 tahun. Cukup lama di sana. Beberapa tahun lalu, saya pernah mencoba untuk daftar jadi ASN tapi belum berhasil. Mungkin belum beruntung. Jadi saya harus menunggu sampai 33 tahun ini baru ada kesempatan rekrutmen, saya menjalani, dan saya diterima,” kata Rini di SMAN 1 Surakarta, Selasa (1/9/2023).

Rini Udayanti sangat berterima kasih kepada Gubernur Ganjar Pranowo dan pihak terkait yang telah memperhatikan nasib guru honorer seperti dirinya. Ia berharap PPPK dapat membaikkan kesejahteraannya dan membantunya mengabdi lebih baik lagi.

“Saya yakin Pemerintah Provinsi Jawa Tengah itu akan memerhatikan nasib-nasib guru honorer seperti saya. Walaupun saya tidak menuntut untuk ini. Kalau melihat, saya juga tidak yakin. Tapi ternyata pada era ini, terima kasih pada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memerhatikan kami. Masih ada teman-teman yang di belakang belum terangkat. Saya salah satu, yang pada periode ini saya diangkat menjadi PPPK. Sungguh luar biasa,” ucapnya.

Baca Juga :   Ganjar Pranowo Tinjau Lokasi Kebakaran Kapal Nelayan di Pelabuhan Jongor Kota Tegal

Rini Udayanti mengenang bahwa ketika ia masih menjadi guru honorer, ia hanya mendapatkan gaji Rp1,5 juta per bulan sebagai guru tetap yayasan. Ketika ia pensiun pada usia 58 tahun, ia menjadi guru tidak tetap dan gajinya turun menjadi Rp359 ribu per bulan. Namun, ia tetap mengabdi karena merasa bahwa menjadi guru adalah panggilan hidupnya.

“Saya guru tetap yayasan, itu hanya Rp1,5 juta per bulan. Ketika usia saya 58 tahun, saya harus pensiun. Maka saya berubah menjadi guru tidak tetap (di sekolah lama). Ketika menjadi guru tidak tetap, gaji dari yayasan, saya hanya mendapatkan ketika itu Rp359 ribu per bulan. Saya jalani selama dua tahun, saya tetap mengabdi. Karena yang namanya guru itu panggilan hidup saya. Saya tidak bisa ke mana-mana. Saya bahagia, dan saya suka ketika saya bisa mengabdikan ilmu saya, memberikan ilmu kepada siswa-siswi,” bebernya.

Selain Rini Udayanti, ada juga Fersiana Wulandari, yang juga merasakan manfaat dari program PPPK Gubernur Ganjar Pranowo. Fersiana Wulandari adalah guru honorer SLBN Purworejo yang telah mengabdi hampir 15 tahun lamanya. Ia kini diterima menjadi PPPK di SMAN 9 Purworejo.

Baca Juga :   PPKBD Jateng Beri Edukasi dan Bantuan Telur untuk Cegah Stunting

Fersiana Wulandari mengatakan bahwa ia tak menyangka bisa menjadi PPPK karena usianya sudah hampir 40 tahun dan melebihi batas usia CPNS yang 35 tahun. Ia sangat berterima kasih kepada Gubernur Ganjar Pranowo yang telah mengangkatnya menjadi PPPK.

“Terima kasih sekali kepada Pak Gubernur Jateng Bapak Ganjar Pranowo dan seluruh pihak terkait. Sudah memperjuangan PPPK sampai akhirnya seumur ini hampir 40 tahun, Alhamdulillah masih bisa diangkat PPPK. Tadinya saya sudah putus harapan, CPNS kan 35 tahun. Umur saya sudah lewat. Ternyata PPPK masih bisa katut. Terima kasih,” ujar Fersi, di Purworejo.

Fersiana Wulandari mengatakan bahwa ketika ia masih menjadi guru honorer, ia hanya mendapatkan gaji Rp100 ribu per bulan. Gajinya perlahan naik hingga menjadi Rp2 juta per bulan ketika ia menjadi guru tidak tetap provinsi. Ia berharap dengan menjadi PPPK, ia dapat mengajar dengan lebih baik dan lebih sejahtera.