Slawi  

Pembagian Sembako dari Polres Tegal untuk Nelayan Dampak Kenaikan Harga BBM

Pembagian Sembako dari Polres Tegal untuk Nelayan Dampak Kenaikan Harga BBM
Pembagian Sembako dari Polres Tegal untuk Nelayan Dampak Kenaikan Harga BBM

Slawipos.com – Pembagian Sembako dari Polres Tegal untuk Nelayan Dampak Kenaikan Harga BBM di Kramat Tegal, Polres Tegal kembali memberian bantuan sosial berupa paket sembako yang diperuntukan bagi nelayan terdampak kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) Bersubsidi.

Kali ini, Polres Tegal berhasil membagikan sebanyak 350 paket sembako dari total 1.850 paket kepada nelayan yang tedampak di Kampung Nelayan, Desa Munjungagung, Kecamatan Kramat, Kabupaten Tegal.

Kegiatan penyerahan bantuan sosial paket sembako itu dipimpin langsung oleh Wakapolres Tegal, Kompol Didi Dewantoro, S.I.K, S.H, didampingi oleh PJU, Lanal Tegal, Kepala TPI Larangan dan Kasatpolairud Polres Tegal, AKP Siswanto S.Ag.

Dalam kesempatan itu, Wakapolres Tegal mengatakan, kegiatan ini sebagai bentuk kepedulian dari Polres Tegal kepada masyarakat yang terdampak kenaikan BBM khususnya para nelayan yang berada di pesisir pantai.

“Kami berikan 350 paket sembako dari total 1.850 paket berupa bahan pokok yang digunakan untuk membantu meringankan beban mereka,” ungkapnya.

Didi menyebut, adapun paket sembako tersebut berisi beras, minyak goreng, mie instan, gula, susu, teh dan kecap.

Baca Juga :   Polres Tegal Menangkap Pelaku Pencurian Toko Klontong di Kabupaten Tegal

Sebelumnya, Polres Tegal juga telah memberikan pekat sembako kepada ojek online dan sopir angkutan di Slawi, Kabupaten Tegal.

“Kami juga sudah melaksanakan pemberian paket sembako kepada ojek oline dan sopir angkutan,” ungkapnya.

Meskipun nilainya tidak seberapa, lanjut Didi, hal ini merupakan bentuk silaturahim dan rasa empati kami kepada nelayan menyikapi kebijakan pemerintah untuk penyesuaian harga BBM.

“Mudah-mudahan bantuan ini bisa membantu mereka dan bermanfaat,” jelasnya.

Sementara, salah satu nelayan, Ismanto mengatakan, dirinya mengaku sangatlah terdampak kenaikan BBM bersubsidi. Terutama pada perbekalan pada saat pemberangkatan kapal.

“Biasanya Cuma Rp1 juta, namun sekarang perbekalan kapal bisa sampai Rp1 juta lebih,” terangnya.

Terlebih, Ismanto mengaku harga tangkap masih stabil dan tidak ada kenaikan, namun biaya operasional jadi ikut naik.

“Semua naik, bahkan untuk menutup operasionalnya ada nelayan yang sampai berhutang,” jelasnya.

Bahkan, lanjut Ismanto, ada juga juragan kapal yang sampai menjual kapalnya lantaran dampak kenaikan BBM.